Selasa, 05 Mei 2015

Betawi Punya Kuliner



Makanan merupakan suatu kebutuhan manusia yang selalu dicari dan dikonsumsi setiap hari. Banyak sekali para penjual kuliner yang saling berlomba lomba menjual makanan unik yang menjadi daya tarik konsumen untuk membeli. Menjual produk makanan merupakan salah satu peluang besar untuk berbisnis. Pada saat ini para wirausaha makin kreatif serta inovatif untuk mengembangkan produk makanannya menjadi sebuah makanan yang unik dan beda dari yang lain.

Kali ini saya memperkenalkan makanan yang belum banyak orang mengenalnya, salah satu makanan yang berasal dari daerah Jakarta yang unik dan simple, sangat cocok untuk sarapan juga dapat untuk dibawa piknik. 

Sebut saja pesor, saya tidak tahu asal mulanya nama makanan ini. Entah sebuah singkatan atau terdapat maknanya, yang saya tahu rasanya enak dan cukup mengenyangkan. Pesor ini sejenis lontong yaitu beras yang dibungkus menggunakan daun pisang, akan tetapi perbedaannya yaitu bentuk pesor yang menarik. Setelah dibungkus menggunakan daun pisang, pesor lalu diikat menggunakan tali rapia sehingga berbentuk lipatan ketika sudah matang. 

Yang menarik lagi dari pesor yaitu, bumbu khas yang menemani untuk memakannya. Bukan sejenis sayur, opor, bahkan sambel, tetapi cukup dengan parutan kelapa yang digongseng dan di campuri sedikit cabai untuk penyedap rasa. Mungkin pembuatan pesor ini tidak sulit hanya saja cukup kesabaran untuk menggongseng kelapanya menjadi butiran bubuk halus yang membuat cita rasa yang khas saat memakan pesor tersebut.

Karena pesor ini masih jarang orang menjualnya jadi hanya orang Betawi yang kenal akan keberadaan makanan ini. Ketika saya masih berumur 6 tahun, saya memiliki tetangga yang menjual makanan ini, kalau perhitungan nilai uang sekarang mungkin setara dengan harga Rp. 2000 satu pesor beserta bumbunya. Untuk strategi pemasarannya, hanya dari mulut ke mulut saja dan tempat menjualnya dirumah saja. 

Sayangnya , peluang ini tidak banyak digunakan oleh para penjual makanan tradisional. Jadi, makanan ini sulit ditemukan saat ini. Hanya saat event Jakarta atau bahkan acara orang Betawi makanan ini tersedia.
Mungkin apabila makanan ini dipertahankan juga di inovasi lagi, makanan tradisional ini pasti banyak yang tahu dan juga menyukainya, apalagi makanan ini bisa digunakan untuk sarapan dan juga mengenyangkan.

Saya berharap pesor ini dapat lebih dilirik para penjual sehingga makanan tradisional ini tidak luput dimakan oleh jaman dan yang terpenting pesor ini dapat disukai orang banyak bukan hanya orang Betawi saja.

by : Anisa Khaerusani