Jumat, 17 Januari 2014

Makalah Masalah Lingkungan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat di butuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dankelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat). Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.A.F.A Pengertian lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.


1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
1.4 Metodelogi Penulisan
Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu data dari internet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber atau penulis lain harap di maklumi.









BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Lingkungan
Kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
2.2 Masalah lingkungan
Aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme. Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan proteksi terhadap habitat alami yang bernilai secara ekologis. Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat melalui sains terutama aplikasi dari metode sains. Sains lingkungan saat ini adalah studi akademik multidisipliner yang diajarkan dan menjadi bahan penelitian di berbagai universitas di seluruh dunia. Hal ini berguna sebagai basis mengenai masalah lingkungan. Sejumlah besar data telah dikumpulkan dan dilaporkan dalam publikasi pernyataan lingkungan.
Masalah lingkungan ditujukan kepada organisasi pemerintah pada level regional, nasional, maupun internasional. Badan internasional terbesar, didirikan pada tahun 1972, yaitu United Nations Environment Programme. International Union for Conservation of Nature telah mengajak 83 negara, 108 badan pemerintah, 766 LSM, dan 81 organisasi internasional dengan lebih dari 10.000 pakar dan peneliti lingkungan dari berbagai negara di dunia. LSM internasional, misalnya Greenpeace, Friends of the Earth, dan World Wide Fund for Nature juga telah berkontribusi menanamkan kepedulian lingkungan pada masyarakat dunia. Lebih lengkapnya, lihat organisasi lingkungan.
2.3 Analisa Lingkungan Hidup
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari spesiesamphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dansekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yanghanya dapat ditemui didaerah tersebut.Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami kecepatanmenurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997),hingga saat ini hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutanmencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 jutahektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000 terdapat101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya,hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan [Badan PlanologiDephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 datayang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa danmengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan longsor.
2.4 Masalah-Masalah Pada Lingkungan Hidup
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor baik fator alami ataupun karena tangan-tangan jahil manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut. Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup.
a. Faktor alami Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi. Selain berbahaya bagi keselamatan manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.
b. Faktor buatan (tangan jahil manusia) Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan yang modern. Dengan adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Kerusakan lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara liar yang menyebabkan banjir ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di sembarang tempat terlebih aliran sungai dan laut akan membuat pencemaran.
2.5 Penyebab & Dampak Masalah Lingkungan Hidup
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan. Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir danerosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
masalah lingkungan.jpg
indonesia-rawan-penyelundupan-bahan-limbah-beracun.jpg
polusi-pabrik.jpg
pemanenan-hutan.jpg
2.6 Upaya-upaya Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup

Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya. Berikut adalah beberapa cara untuk menanggulangi masalah lingkungan hidup.
2.6.1 Pelestarian Flora dan Fauna
  • Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
  • Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
  • Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksitidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.

2.6.2
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau upaya sebagai berikut:           
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.         
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.          
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.     
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.   
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.  
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.  
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.       
10.Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.
11.Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
12.Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi karena dianggap kurang efisien.
13.Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.

2.6
.3 Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya Alam Tingkat Pencemaran & Kerusakan
Lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah.   
Sampah sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut :    
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.         
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.        
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
2.6.4 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup :
a. Penanaman kembali hutan yang gundul
b. Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat
c. Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
d. Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
e. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan



BAB III
PEMBAHASAN

3. 1 Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme.
Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan proteksi terhadap habitat alami yang bernilai secara ekologis.
Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat melalui sains terutama aplikasi dari metode sains. Sains lingkungan saat ini adalah studi akademik multidisipliner yang diajarkan dan menjadi bahan penelitian di berbagai universitas di seluruh dunia. Hal ini berguna sebagai basis mengenai masalah lingkungan. Sejumlah besar data telah dikumpulkan dan dilaporkan dalam publikasi pernyataan lingkungan.
Manusia memiliki pengaruh besar untuk keseimbangan ekosistem. Kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi memudahkan manusia dalam mengatsi semua masalah hidupnya. Namun disisi lain, dampak kemajuan IPTEK dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan & ketidakseimbangan ekosistem. Kerusakan yang tampak nyata adalah kerusakan hutan akibat penebangan, & kerusakan lingkungan akibat pencemaran, yang sebagian besar terjadi karena ulah / perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab.
3.2 Kegiatan Manusia
Penebangan hutan ialah kegiatan manusia yang membabad habis pohon-pohon didalam hutan tanpa mereboisasinya kembali yang akan di ambil kayunya untuk dikomersilkan.
Kita tahu jika hutan memiliki fungsi yg sangat penting bagi bumi ini, yaitu: Pengatur suhu lingkungan & kelembaban serta pengatur cadangan air, mencegah erosi, mengurangi kecepatan angin & tempat hidup satwa liar, penyedia oksigen & berperan sebagai produsen bagi kehidupan makhluk lain, sebagai Paru -Paru Bumi.
Jika hutan rusak maka terjadi perubahan iklim global & bencana alam, seperti: Banjir, tanah longsor, badai, angin topan & mungkin suatu saat bencana alam ini akan menjadi pemandangan yang biasa terjadi disekitar kita. Bahkan saat ini pun bencana alam semkin sering dan semakin banyak terjadi diseluruh penjuru dunia.
Di bumi yang semakin maju ini pastinya banyak industri yang bergerak di bidangnya masing-masing ,tapi apakah industri yang berkembang saat ini sudah diimbangi dengan kesiapan mengenai dampak dan cara penanggulangan dari limbah industri yang dihasilkan ,Misalnya: Pencemaran air dapat diakibatkan oleh limbah industri yang mengandung zat kimia berbahaya dan beracun ,dapat juga berasal dari limbah rumah tangga(sisa makanan,sisa deterjen ,D.L.L) Jika pencemaran air terjadi dapat menyebabkan hal-hal seperti ekosistem air terganggu, air tidak layak konsumsi ,dan dapat menyebabkan kelainan pada tubuh manusia karena penggunaan logam berat(Pb,Cd&Hg).
Udara yang erat hubungannya denan atmosfer yakni lapisan udara yg mengitari bumi yg membentang sampai ketinggian 400 km. Atmosfer terdiri dari be2rapa lapisan yaitu: Troposfer ( tempat terjadinya peristiwa cuaca ), Stratosfer ( lapisan ozon terdapat disini )
Tetapi karena penggunaan bahan-bahan tertentu dapat menyebabkan pencemaran udara dan rusaknya susunan atmosfer misal'y penggunaan CFC (Chloro fluoro carbon) dalam alat pendingin yg dapat menyebabkan rusaknya ozon selain itu penggunaan zat/bahan ada yg berdampak terhadap peningkatan suhu dibumi secara menyeluruh yg menyebabkan perubahan iklim & permukaan air laut yg disebut pemanasan global. Akibat Pemanasan Global : Ozon- ozon berlubang, iklim tidak menentu, hujan asam.
Masalah lingkungan yang sekarang marak terjadi dapat dicegah dengan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh kita sebagai masyarakat. Seperti melakukan reboisasi hutan, melakukan pencegahan penebangan liar, diberlakukannya UU pembalakan liar & perusakan lingkungan, adanya sanksi bagi para pembalak liar.pengolahan limbah industri secara benar, perawatan lingkungan secara teratur & menyeluruh

· 







BAB IV
KESIMPULAN & SARAN

4.1 Kesimpulan

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah,hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

4.2 Saran

Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar