Selasa, 19 Desember 2017

Ilmu Budaya Dasar (Sinopsis)

Jatuh dan Cinta
Boy Candra



Sinopsis
Buku ini bercerita tentang “Aku” yang telah disakiti oleh pasangannya, “Aku” sangat mencintai pasangannya namun amat sangat disayangkan karena “Aku” telah dikhianati oleh pasangannya. “Aku” sangat terpuruk dan jatuh akan tetapi “Aku” tidak ingin meratapi kepergian pasangannya itu yang teramat tega melukai perasaannya. Pasangannya itu pergi dengan orang lain yang biasa dikenal sebagai orang ketiga. Dimata pasangannya itu “Aku” selalu diremehkan, dan segala bentuk usaha apapun untuk membahagiakan pasangannya tersebut tak dianggap sama sekali. Dari kisah pilu yang dihadapi maka “Aku” berusaha bangkit dan memulai hidup baru dengan memperbaiki diri.

Dalam buku ini dibagi menjadi 5 bagian, pada bagian pertama yaitu semua yang terlambat tak seindah dulu lagi bila diulang, maka kenang sajalah. Bagian ini menceritakan bagaimana “Aku” berusaha untuk melupakan pasangannya. “Aku hanya menjaga diriku dari hal-hal yang dulu meluluhlantakkan semestaku, dari hal-hal yang pernah mengacaukan hari-hariku.”  Pada bagian kedua yaitu untuk sahabat dalam diriku kita mungkin saja akan melakukan kesalahan, tetapi kita tidak sebaiknya mengulang kesalahan-kesalahan yang sama berkali-kali. Bagian ini bercerita tentang bagaimana pertemanan “Aku” yang tak bisa sama seperti dulu lagi. Pada umumnya orang yang telah disakiti akan mencari pelarian pada teman untuk menenangkan, namun tidak pada “Aku”.  Setiap orang butuh perubahan dalam hidupnya meski tidak semua perubahan itu bisa diterima orang lain.

Lanjut bagian ketiga yaitu kita dihadapkan dengan kondisi-kondisi yang instan, namun tidak melupakan. Bagi “Aku” semua orang tahu bahwa cinta tidak bisa dipaksakan. Begitu pun perihal melupakan, tidak bisa dipaksakan dengan waktu instan. Banyak orang yang disakiti begitu mudah move on dengan orang lain, namun hal ini tidak dianjurkan oleh “Aku” karena hal ini justru akan rumit dikemudian hari. Pada bagian keempat yaitu pada titik tertentu kita harus belajar tega dan tegas, meski mungkin akan membuat hal itu tidak disukai semua orang, sebab hidup tidak selalu mengikuti arus. Bagian ini menceritakan bagaimana sikap “Aku” saat mantan yang telah melukai hati tiba-tiba hadir kembali, namun ingatlah usaha keras yang telah dijalani untuk memulihkan hati. Baginya setiap hati yang ingin dipulihkan memang seharusnya dijauhkan dari kebiasaan yang membuatnya susah untuk melupakan.

Kemudian pada bagian akhir yaitu segala kekuranganmu bisa saja adalah kelebihanku atau sebaliknya, lalu kenapa kita tidak mencoba untuk saling melengkapi saja? Pada bagian ini bercerita tentang “Aku” yang mulai membuka hati untuk orang lain. Percayalah, pasti ada seseorang yang lebih tepat untukmu kelak. Bukan yang hanya ingin tangguhmu, tetapi juga yang menemani bangkit dari jatuhmu.

Pesan Moral

Pada novel ini memang menjabarkan peristiwa-peristiwa yang biasa dihadapi umumnya pada remaja, namun novel ini juga mengajarkan bagaimana menghadapi situasi tersebut yang dapat dilihat dari karakter “Aku”. Pesan moral yang dapat diambil dari novel ini yaitu kita harus tegar apabila disakiti, bukan melarikan diri ke hal negatif akan tetapi lebih baik intropeksi diri dan melakukan perubahan untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Memang merelakan itu sangat sulit tetapi bila kita berkomitmen tegas untuk menyikapi maka semua akan pulih kembali, memang tidak dalam waktu singkat karena setiap proses perlu kesabaran.




By : Anisa Khaerusani