Jatuh
dan Cinta
Boy
Candra
Sinopsis
Buku
ini bercerita tentang “Aku” yang telah disakiti oleh pasangannya, “Aku” sangat
mencintai pasangannya namun amat sangat disayangkan karena “Aku” telah
dikhianati oleh pasangannya. “Aku” sangat terpuruk dan jatuh akan tetapi “Aku” tidak
ingin meratapi kepergian pasangannya itu yang teramat tega melukai perasaannya.
Pasangannya itu pergi dengan orang lain yang biasa dikenal sebagai orang
ketiga. Dimata pasangannya itu “Aku” selalu diremehkan, dan segala bentuk usaha
apapun untuk membahagiakan pasangannya tersebut tak dianggap sama sekali. Dari kisah
pilu yang dihadapi maka “Aku” berusaha bangkit dan memulai hidup baru dengan
memperbaiki diri.
Dalam
buku ini dibagi menjadi 5 bagian, pada bagian pertama yaitu semua yang
terlambat tak seindah dulu lagi bila diulang, maka kenang sajalah. Bagian ini menceritakan
bagaimana “Aku” berusaha untuk melupakan pasangannya. “Aku hanya menjaga diriku
dari hal-hal yang dulu meluluhlantakkan semestaku, dari hal-hal yang pernah
mengacaukan hari-hariku.” Pada bagian
kedua yaitu untuk sahabat dalam diriku kita mungkin saja akan melakukan
kesalahan, tetapi kita tidak sebaiknya mengulang kesalahan-kesalahan yang sama
berkali-kali. Bagian ini bercerita tentang bagaimana pertemanan “Aku” yang tak
bisa sama seperti dulu lagi. Pada umumnya orang yang telah disakiti akan mencari
pelarian pada teman untuk menenangkan, namun tidak pada “Aku”. Setiap orang butuh perubahan dalam hidupnya
meski tidak semua perubahan itu bisa diterima orang lain.
Lanjut
bagian ketiga yaitu kita dihadapkan dengan kondisi-kondisi yang instan, namun
tidak melupakan. Bagi “Aku” semua orang tahu bahwa cinta tidak bisa dipaksakan.
Begitu pun perihal melupakan, tidak bisa dipaksakan dengan waktu instan. Banyak
orang yang disakiti begitu mudah move on dengan orang lain, namun hal ini tidak
dianjurkan oleh “Aku” karena hal ini justru akan rumit dikemudian hari. Pada bagian
keempat yaitu pada titik tertentu kita harus belajar tega dan tegas, meski
mungkin akan membuat hal itu tidak disukai semua orang, sebab hidup tidak
selalu mengikuti arus. Bagian ini menceritakan bagaimana sikap “Aku” saat mantan
yang telah melukai hati tiba-tiba hadir kembali, namun ingatlah usaha keras
yang telah dijalani untuk memulihkan hati. Baginya setiap hati yang ingin
dipulihkan memang seharusnya dijauhkan dari kebiasaan yang membuatnya susah
untuk melupakan.
Kemudian
pada bagian akhir yaitu segala kekuranganmu bisa saja adalah kelebihanku atau
sebaliknya, lalu kenapa kita tidak mencoba untuk saling melengkapi saja? Pada bagian
ini bercerita tentang “Aku” yang mulai membuka hati untuk orang lain. Percayalah,
pasti ada seseorang yang lebih tepat untukmu kelak. Bukan yang hanya ingin
tangguhmu, tetapi juga yang menemani bangkit dari jatuhmu.
Pesan
Moral
Pada
novel ini memang menjabarkan peristiwa-peristiwa yang biasa dihadapi umumnya
pada remaja, namun novel ini juga mengajarkan bagaimana menghadapi situasi
tersebut yang dapat dilihat dari karakter “Aku”. Pesan moral yang dapat diambil
dari novel ini yaitu kita harus tegar apabila disakiti, bukan melarikan diri ke
hal negatif akan tetapi lebih baik intropeksi diri dan melakukan perubahan
untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Memang merelakan itu sangat sulit
tetapi bila kita berkomitmen tegas untuk menyikapi maka semua akan pulih
kembali, memang tidak dalam waktu singkat karena setiap proses perlu kesabaran.
By : Anisa Khaerusani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar